Journal Core Members Camp

Tanggal 18 Agustus 2018 Pukul 11.00, kira-kira sejam sebelum waktu berangkat ke Wisma Salam, kami tim pelayanan JFM 24 Agustus minggu depan menyempatkan diri untuk bible study dengan Kak Riana selaku pembicara. Tepat tengah hari, kami berangkat dengan menggunakan mobil APV menuju daerah Tempel, Magelang, ke wisma yang adem karya Romo Mangun di pinggir sungai…

By.

min read

Tanggal 18 Agustus 2018

Pukul 11.00, kira-kira sejam sebelum waktu berangkat ke Wisma Salam, kami tim pelayanan JFM 24 Agustus minggu depan menyempatkan diri untuk bible study dengan Kak Riana selaku pembicara. Tepat tengah hari, kami berangkat dengan menggunakan mobil APV menuju daerah Tempel, Magelang, ke wisma yang adem karya Romo Mangun di pinggir sungai Salam tersebut.

Setibanya di sana, kami memulai pembukaan dengan menyanyi, doa dan pengumuman terkait kamar kemudian dilanjutkan dengan sesi pertama yang dibawakan oleh Kak Presti yakni “Evaluasi Pelaksanaan Fokus 2018” disertai “Solusi Tindak Lanjut”. 

Setelah makan malam, Bang Sopar menyampaikan refleksi malam dalam sesi “Being, Not only Doing” yang diangkat dari kisah Martha dan Maria.

Dalam setiap kesibukan, kita harus mengutamakan duduk di kaki Yesus. Pelayanan kita adalah ungkapan relasi kita dengan Allah.

Meskipun suasana di luar sangat gaduh karena acara warga terkait perayaan 17-an di malam minggu, kami melanjutkan dengan Praise and Worship yang dipimpin oleh Kak Agnes.

Kak Agnes mengajak kita untuk tetap konsentrasi dan fokus menaikkan pokok-pokok doa serta pujian penyembahan. Bersyukur banyak yang bisa konsentrasi.

Acara malam ditutup dengan istirahat ditemani suara genta wayang di samping wisma.

Tanggal 19 Agustus 2018

Pagi yang sangat dingin serasa di Kaliurang menyapa kami. Saya bangun dan mandi melawan dingin kemudian mengambil waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan melalui Quiet Time.

Masing-masing JOYer sudah mengambil tempatnya di spot-spot tertentu di lingkungan wisma yang asri.

Setelah QT, jam 8 pagi kami sarapan dibuka dengan mars makan seperti biasa.

Setelah makan, Kak Gina membawakan sesi merefresh lagi fokus JOY 2018, dibuka dengan games kahoot, salah satu aplikasi belajar yang interaktif yang bisa digunakan untuk gamification. Kami dibagi dalam kelompok bertiga untuk menjawab 10 soal quiz tersebut. Wuri, Oni dan Datu yang menjadi pemenang dan mendapatkan buku “Seumur Hidup Aku Sekolah” jilid 2 karya Kak Godlif.

Setelah sesi Kak Gina, break untuk snack lagi sebelum Kak Riana membawakan sesi “Encouragement”. Tagline sesi ini adalah “Keterbukaan adalah Kunci”. 

Masing-masing jujur menilai dirinya, jika diukur dari 1-10, seberapa semangatkah diri ini (1 = tidak semangat, 10= paling semangat). Aku di angka 8, sedang semangat-semangatnya. Kak Ri kemudian menginstrusikan untuk bergabung dengan angka 4 lalu sharing dalam kelompok saling mengencourage dan ditutup dengan doa. Kategori selain semangat adalah gagal, dimana angka 1 = sangat gagal, 10 = sangat berhasil.

Kak Riana mengingatkan kita untuk melihat Gambaran Besar sembari membagikan pengalaman JOY di negara-negara lain yang mengalami hal yang sama dengan kita. Di akhir, kami belajar lagu baru “Light The Fire in My Heart Again”, sebuah doa agar Tuhan membakar Spirit dalam hati untuk melayani.

Setelah itu acara makan siang dan doa penutup disusul sesi foto.

Terima Kasih, kakak-kakak alumni yang setia mendukung sehingga acara ini bisa berlangsung. Selamat Hari Minggu![OH]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *