Hi Joyers! Apa kabarmu di sini? Senang sekali ketika dikasih kesempatan oleh tim Publishing untuk membagikan persiapan keluarga kami dalam menyambut natal tahun ini. Awal Desember di kota Jayapura disambut dengan musim penghujan yang membuat kota kami semakin bersih dari debu-debu yang biasa beterbangan bebas di udara. Pohon natal, lampu kerlap-kerlip, pondok natal, kado natal menjadi bagian yang biasa dipersiapkan oleh umat nasrani di kota Cendrawasih ini. Tak terasa kita telah berada di akhir tahun 2018, yang sebentar lagi akan berganti ke tahun 2019.
Tahun 2018 merupakan tahun yang istimewa bagi keluarga kami dalam menyambut natal, karna untuk pertama kalinya kami bisa merayakan natal bersama anak kami yang lahir pada tanggal 18-11-18 lalu.
Kehadiran Gracia Sydney Sandewa menjadi kado natal yang sangat istimewa bagi kami, sehingga membuat hidup kami menjadi lebih hidup.
Kamipun bisa berkata seperti dalam Mazmur 27:13 Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup.
Tahun ini merupakan tahun dimana Tuhan bangkit membela perkara kami.
Setelah bergumul selama 8 tahun, akhirnya Tuhan pun menjawab kerinduan kami berdua.
Oleh perjalananmu yang jauh engkau sudah letih lesu, tetapi engkau tidak berkata: “Tidak ada harapan! “Engkau mendapat kekuatan yang baru, dan sebab itu engkau tidak menjadi lemah (Yesaya 57:10).
Batu karang tak akan menjadi patung yang indah dan bernilai tinggi, jika ia tak dapat menahan rasa sakit saat pemahat bekerja memotongnya. Kami bisa melewati pergumulan ini, bukan karna kuat dan gagah kami, tetapi karna kekuatan yang Tuhan tambahkan dalam roh kami.
Ketika kita membaca, maka hanya ada 10% yang bisa kita ingat, jika kita mendengar maka akan ada 20% yang bisa kita ingat, jika kita berdiskusi maka akan ada 50% yang bisa kita ingat, tetapi ketika kita melakukan dan mengalaminya secara langsung maka kita akan mengingatnya sampai 90% dan pergumulan kami untuk memperoleh keturunan ini termasuk dalam kategori 90% bahkan lebih yang akan kami ingat.
Pengalaman kami sebagai orang tua yang baru membuat kami belajar, jikalau kami sebagai orang tua tau memberikan yang terbaik dalam merawat dan mendidik anak kami, terlebih lagi Bapa kita di Surga yang memberikan anakNya Yesus lahir ke dunia untuk memberikan kehidupan kekal bagi kita semua yang beriman kepada-Nya.
Dia tidak ingin kita binasa, melainkan menjadi penghuni Surga kelak.
Kami bersyukur pada akhirnya kami bisa memetik buah yang manis dari pohon penantian iman kami. Tidak mudah memang, tetapi Tuhan memberikan kami kekuatan untuk dapat melewati semuanya. Pengalaman menyambut natal dan melihat kebaikan Tuhan yang tak akan terlupakan seumur hidup kami. (Kak Artha)