Hi Joyers, saya Marta, ikut persekutuan JOY di tahun 2000 saat saya harus kuliah di Yogyakarta, awal saya masuk JOY karena diajak kakak saya Astrid, ikutan Cell group kemudian masuk ministry fellowship dan kemudian menjadi anggota Choir.
Sejak tahun 2009, saya dan suami diutus sebagai tenaga misi untuk membantu gereja local di Phnom penh, Kamboja.
Di tahun pertama saya datang ke Phnom Penh, saya sempat kaget melihat banyaknya selebaran di toko-toko dengan isi; “mari merayakan natal bersama di…”, saya berpikir bahwa ternyata orang – orang di kamboja adalah orang-orang yang semangat merayakan natal.
Tapi setelah saya melihat di Bar garden, Pub, bahkan di diskotik juga terpampang tulisan “mari merayakan natal bersama”, saya baru menyadari bahwa, arti natal buat mereka adalah tukaran kado bersama teman, tukaran kado bersama keluarga dan tukaran kado bersama pacar.
Sedih yah, tapi saya menyadari bahwa saya juga sering kali tertipu dengan kesibukan mempersiapkan natal di gereja dengan arti natal sesungguhnya.
Mempersiapkan paduan suara, drama, kostum, makan malam sesudah ibadah natal bahkan kado natal sungguh menyita pikiran,bahkan kadang saat saya saat teduh bersama Tuhan dan menulis jurnal saat teduh di ganggu dengan pikiran-pikiran, “oh kostum drama yang warna putih aja”, atau saat baca Alkitab, tiba-tiba pikiran “oh, mudah-mudahan makan malam sesudah ibadah cukup untuk semua orang”, saya sebagai orang percaya juga sering tertipu.
Di natal tahun ini, saya sungguh mau memaknai natal sebagai kesempatan bersyukur karena Tuhan Yesus sudah lahir untuk menebus dosa-dosa saya.
Yesus Kristus-lah kado sesungguhnya buat dunia. Alasan kita merayakan Natal. ini yang harus saya beritakan buat orang-orang Kamboja.
Saya punya dua anak laki-laki yang lahir di Phnom Penh. Kaleb umur 8 tahun dan Andrew umur 4 tahun, setiap tahun mendekati bulan Desember, mereka selalu ikut sibuk dengan kegiatan natal. Kaleb di natal tahun ini akan menampilkan hip hop dance. Untuk penampilan ini, Kaleb semangat sekali latihan, malah sering latihan sendiri di rumah sampai jam 10 malam, akhirnya saat malam dan diingatkan untuk doa malam, kaleb sudah capek dan bilang; “bisa tidak, doanya sambil tiduran?” dan besok paginya, belum berdoa dan saat teduh, langsung latihan gerakan dance lagi.
Latihan dance tidak salah, bahkan semangat untuk memberikan yang terbaik saat perayaan natal sangat baik. Tapi bukankah tujuan kita latihan dengan keras adalah untuk memuliakan nama Tuhan Yesus dan khususnya untuk membuat Tuhan Yesus senang? Apakah dengan penampilan dance kita yang keren akan membuat Tuhan Yesus lebih senang dari pada sikap kita semangat berdoa dan saat teduh? Pertanyaan ini selalu saya tanyakan kepada Kaleb.
Yang pasti, Tuhan Yesus lahir ke dunia, mati dan dibangkitkan agar supaya saya yang berdosa ini bisa berhubungan dengan Allah yang maha kudus, jadi bukankah hubungan saya dengan Allah adalah yang terpenting bagi Allah. Semangat berdoa dan saat teduh membuat hubungan saya dengan Allah tambah mesra.
Saya mengucap syukur karena Tuhan Yesus mau mengingatkan kembali tentang kehidupan doa dan saat teduh saya.
Kiranya kita yang sudah mengenal TuhanYesus dan sudah diselamatkan oleh pengorbanan Kristus terus bersedia memberitakan arti kedatangan Tuhan Yesus di Dunia, dimulai dengan membangun hubungan dengan Tuhan lewat doa-doa kita dan saat teduh.
Selamat Natal dan tahun baru. Tuhan Yesus memberkati. (Kak Marta)