Selama lebih dari 10 bulan melayani sebagai asisten staff di JOY, awal masuk saya dipercayakan mendampingi 1 cell group (Alfian) dan 1 ministri (Fellowship).
Saat ini saya dipercayakan 3 ministri (Fellowship, Equipment dan Publishing), banyak suka-duka yang saya alami saat mendampingi tetapi ketika melihat semuanya secara utuh, saya sadar bahwa Allah sedang membentuk saya lebih lagi.
Sangat bersyukur ketika saya boleh kembali lagi ke JOY. Awal pelayanan, saya dalam masa adaptasi dengan segala perubahan yang ada di JOY.
Tidak mudah untuk masuk dan mengakrabkan diri dengan teman-teman JOYer yang beda generasi, saya beberapa kali sempat mengeluh kok seperti ini ya?
Sudah mencoba tetapi belum berhasil, ya mungkin saya belum beruntung dan momennya tidak tepat (itu yang saya pikirkan).
Kadang juga saya kurang percaya dan takut, setelah ini akan seperti apa dan bagaimana. Tetapi dari semua yang saya pikirkan ternyata maksud Tuhan adalah menunggu. Saat sadar tentang hal itu saya mulai menikmati apa yang saya lakukan bukan lagi ketakutan akan kedepannya tetapi kebahagiaan untuk melihat apa yang akan Tuhan tunjukkan setelah masa penantian yang ditetapkanNya.
Saya teringat kalimat saat pertemuan leader terakhir yang saya ikuti saat menjadi leader dulu “JOY adalah milik Tuhan, Tuhan bisa berbuat apa saja kepada JOY”. Kalimat ini yang menjadi kekuatan saya saat menanti jawaban Tuhan.
Saya bersyukur karena sangat dikuatkan ketika mengerjakan tugas-tugas pelatihan staff. Banyak hal yang saya pelajari, bagaimana menjadi seorang pelayan Kristus, melihat tantangan-tantangan yang akan dihadapi, bagaimana tetap tekun di dalam Tuhan ditengah kondisi yang tidak menyenangkan serta bagaimana saya secara pribadi melihat gambaran Tuhan dengan benar dan lebih dalam. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih ketika Tuhan mengirimkan orang-orang yang bersedia mendoakan saya dan pelayanan saya di JOY. Tuhan terus menyertai kita sekalian dalam doa maupun dalam tindakan nyata. [Geti]