Tahun 2012, aku menyelesaikan studi konselingku di SAAT Malang dengan gelar MK (Magister Konseling). Tahun lalu, aku mendapat informasi dari kampus, bahwa Dikti mengeluarkan aturan baru bahwa gelar MK, ‘dilebur’ (aku agak susah mencari kata yang tepat) menjadi MTh konsentrasi Konseling.
Untuk itu para lulusan MK, diberi kesempatan untuk mengikuti program Mth konsentrasi konseling dengan menambah beberapa SKS dan juga memperbaharui thesis, sesuai dengan bobot MTh konsentrasi Konseling. Sebenarnya bagiku gelar bukanlah masalah, tetapi aku pikir tidak ada salahnya aku mengikuti program ini, karena bagiku menjadi kesempatan untuk belajar lagi dan merefresh diriku lagi.
Jumlah SKS yang harus aku ambil 15 dan Thesis dengan bobot 6 SKS, jadi semua ada 21 SKS. Kuliah akan diadakan dalam bentuk intesif, artinya akan dilakukan dalam 2 minggu, kemudian tugas dikumpul lewat email. Kuliah pertama bulan juli dan kuliah kedua di bulan januari 2020. Sedangkan untuk thesis diberi waktu 2 semester untuk mengerjakannya.
Pertengahan juli kemarin aku mulai masuk kuliah.Aku bersyukur karena pihak kampus mendukung para siswanya. Selama dua minggu, kami bisa menginap di kampus dan untuk makan pun kami disediakan oleh pihak kampus. Untuk kuliah selama 1 tahun ini pun kami tidak dipungut biaya. Sungguh bersyukur untuk itu.
Juga untuk kebutuhan transport dan biaya yang lain selama di Malang pun, Tuhan cukupkan melalui beberapa teman yang mendukung. Aku sungguh bersyukur untuk itu.
Dalam kesempatan inipun aku mengambil waktu cuti 6 hari untuk bisa mengumpulkan bahan-bahan kuliah di perpustakaan
Hal lain yang paling aku syukuri selama 3 minggu adalah kesempatan seperti di charge bateraiku. Aku diberi kesempatan untuk disegarkan oleh materi-materi dari dosen, selain itu juga disegarkan dengan pertemuan dengan teman-teman berbagai angkatan. Saling sharing tentang pelayanan dan kehidupan masing-masing sungguh menyegarkan buatku. Mensyukuri bahwa aku tidak berjuang sendiri, banyak teman-temanku juga berjuang di ladang yang Tuhan sediakan buat kami masing-masing. Satu hal yang menarik di salah satu topik kuliah tentang kedukaan, kami bahkan diberi kesempatan untuk saling mengkonseling. Wah rasanya cukup melegakan karena aku bisa menemukan bahwa saya belum selesai dengan proses kedukaan atas meninggalnya sahabat saya setahun lalu. Rasanya lega bisa melewati proses itu. Bersyukur karena Allah sungguh terus bekerja memulihkan saya. Allah tidak dan belum berhenti memproses setiap kita, sampai kita masing-masing pulang ke rumah Bapa.
Walau kuliah cukup padat dan tugas presentasi juga menunggu di minggu yang sama, aku sangat bersyukur karena rasa-rasanya benar-benar retreat. Saya sungguh menikmati proses 3 minggu di Malang ini.
Doakan untuk proses ini, aku tahu ini akan sedikit rumit, karena kalau dulu aku kuliah tanpa terlibat pelayanan, sekarang aku terlibat pelayanan dan aku juga harus menyelesaikan tanggung jawab kuliahku. Doakan agar aku bisa membagi waktu dengan baik di antara keduanya dan bisa menyelesaikan thesisku tepat waktu (aku memakai yang lama hanya perlu direvisi dengan tambahan satu bab teologi dan mengganti dasar teori dengan sumber-sumber yang lebih baru ).
Di pelayanan aku juga sangat bersyukur karena Tuhan mempercayakan orang-orang untuk konseling, saya belajar banyak dari setiap proses konseling yang ada. Lewat konseling pun Tuhan memberi kesempatan untuk bertemu dengan orang di luar JOY bahkan bertemu dengan orang dengan kepercayaan yang lain. Doakan agar aku bisa berhikmat benar menyelesaikan tanggung jawabku dengan baik.
Secara pribadi antara deg-degan apakah saya bisa menyelesaikan tugas-tugas kuliah saya dengan baik dan tepat waktu. Doakan juga agar di tengah kesibukan ini kesehatanku tetap terjaga. Kemarin sepulang dari Malang, hasil lab agak jelek, mungkin karena aku terlalu capek. Doakan bair kesehatanku stabil dengan banyak tanggung jawab yang harus aku seleaikan. Terimakasih untuk setiap dukungan doa yang diberikan kepadaku. Tuhan Yesus memberkati. [Riana]